Doa Iftitah |
- Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya.
- Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.
- Aku hadapkan wajahku bagi Tuhan yang mencipta langit dan bumi,
- dengan suasana lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik.
- Sesungguhnya solatku,ibadatku,hidupku,matiku adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam.
- Tidak ada sekutu bagiNya dan kepadaku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagiNya dan aku dari golongan orang Islam.
Rindu syurga tapi sikap masih tidak taat pada Allah & Rasul. Ungkap pelbagai ikrar tapi bohong belaka. Seolah-olah merasakan Allah tidak nampak atau tidak tahu akan pembohongan dan segala pengkhianatan itu. Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku, matiku adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam. Benar? Atau bohong? Sendiri tanya sendiri jawab.
Bila engkar perjanjian dengan Allah maka akibatnya ialah dibakar oleh api neraka. Asbab kelalaian maka dihumban ke dalam neraka. Di bibir mengajak untuk taat kepada Allah. Bohong.
Salah satu asbab kamu dicampak ke dalam neraka Allah ialah gelak ketawa. Simple tapi kesannya cukup dahsyat. Orang yang ingat Akhirat tiada ruang untuk ketawa.
Imam Hasan Al-Basri berkata: "Sungguh ajaib seseorang dapat tertawa pada hal dibelakangnya ada api neraka dan orang yang bersuka-suka sedang dibelakangnya maut."
Hasan Al-Basri bertemu dengan pemuda yang sedang tertawa, lalu ditanya: "Hai anak, apakah engkau sudah menyeberang titian sirat?" Jawabnya: "Belum." "Apakah engkau pasti engkau akan masuk syurga atau neraka?" Jawabnya: "Belum." "Lalu kerana apa engkau tertawa sedemikian itu?" Maka sejak itu pemuda itu tidak tertawa lagi. Nasihat Hasan Al-Basri meresap benar dalam hatiya sehingga ia bertaubat daripada tertawaan.
Demikianlah nasihat dari ulama yang mengamalkan benar ilmunya, sangat berguna ilmunya dan berkesan nasihat-nasihatnya, adapun ulama-ulama sekarang kerana mereka sendiri tidak menjalankan ilmunya maka ajarannya kurang berkesan.
Orang yang banyak gelak ketawa dan sedikit menangis akan jauh dari Penciptanya. Maka jauhkan gelak ketawa. Kalau ada gelak ketawa masih ada maksiat yang dilakukan. Makin banyak ilmu kena makin banyak rasa ada maksiat. Bermunajat kepda Allah, suloh diri dan taubat. Kita dambakan akhir kehidupan sebagai insan beriman yang mendapat redha Allah untuk merasai syurga Allah.
Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Umar RA berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad SAW keluar ke masjid, tiba-tiba ada orang berbicara-bicara sambil tertawa, maka Nabi Muhammad SAW berhenti di depan mereka dan memberi salam lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingati yang merosak kelazatan." Sahabat bertanya: "Apakah yang merosakkan kelazatan itu?" Jawab Nabi Muhammad SAW: "Mati."
Kemudian Nabi Muhammad SAW keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Nabi Muhammad SAW bersabda kepada mereka: "Ingatlah demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui nescaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis."
Kemudian dilain hari keluar pula dan melihat orang-orang sedang gelak ketawa sambil berbicara-bicara, maka Nabi Muhammad SAW memberi salam dan berkata: "Sesungguhnya Islam ini pada mulanya asing dan akan kembali asing, maka untung bagi orang-orang yang asing pada hari kiamat." Ditanya: "Siapakah orang-orang asing itu pada hari kiamat?" Jawab Nabi Muhammad SAW: "Ialah mereka yang memperbaiki dimasa kerosakan manusia." (Yakni jika manusia telah rosak moralnya (akhlak) maka mereka tetap memperbaiki akhlak mereka.)
Imam Abu Hanifah berkata, "Saya pernah tertawa satu kali dan saya sangat menyesal atas kejadian itu iaitu ketika saya berdebat dengan Amr bin Ubaid Alqadari (Orang bermazhab Qodariyah yang tidak percaya pada takdir Allah SWT), ketika saya merasa menang lalu tertawa." Maka dia berkata, "Engkau bicara tentang ilmu dan tertawa, maka saya tidak akan berkata-kata kepadamu untuk selamanya." Maka saya sangat menyesal, sebab andaikan saya tidak tertawa nescaya akan dapat menundukkannya dengan kefahaman saya sehingga menjadi kebaikan bagi ilmu."
Ibn Abbas r.a. berkata: "Siapa yang tertawa ketika berbuat dosa maka ia akan menangis ketika akan masuk neraka." Orang yang lebih banyak ketawa didunia merekalah yang lebih banyak menangis diakhirat, dan orang yang banyak menangis didunia merekalah yang banyak tertawa diakhirat.
Justru itu pahatkan diminda dan zahirkan pada amalan SMS(Senang Masuk Syurga) iaitu tidak berbohong lagi dalam menunaikan akujanji doa iftitah yang dilafazkan setiap hari itu, "Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku, matiku adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam." Dan hayati pesanan Rasulullah agar sedikit tertawa dan banyak menangis.
@@@
No comments:
Post a Comment