Saturday, October 30, 2021

KETRAMPILAN ASATIZAH


Di musim Covid ni, media FB live menjadi satu alternatif utama kpd para asatizah utk menyampaikan kuliah ilmu kpd masyarakat. Iaitu selalunya  penyampaian dari rumah
bukan dari masjid atau surau sebagaimana kebiasaan.

Ketrampilan atau imej para daei @asatizah bila berdepan dgn org ramai wajar dijaga agar tidak menimbulkan salah anggap atau mencemar imej, dan yg lebih parah jika boleh menimbulkan fitnah.

Seharusnya para asatizah mengambil pendirian seolah sedang berdepan dgn para jemaah pada sesi kuliah maghrib di masjid @surau. Takkan ustaz nak pakai t-shirt kot. Atau biarkan kepala tanpa kopiah atau lilitan serban? Betul tak? Jangan bila buat FB Live penampilan sempoi semacam je. Kena profesyenal la kan. Jaga dress code.

Para asatizah merupakan public figure yg dikenali ramai. Maka setiap prilaku termasuk pakaian & pertuturan menjadi perhatian. Sewajarnya para asatizah elak diri drp berkekakuan aneh atau lepas laku seolah orang biasa-biasa. 

Jangan kerana perbuatan atau tingkahlaku yg tidak menjaga adab dan susila, maka ustaz yg selama ini kita respek dan hormati bertukar menjadi seorg yg sudah kurang di respek lagi.

Para asatizah juga wajar elakkan diri dlm suasana atau keadaan yg boleh ditafsir oleh org ramai sebagai seseorg yg split personaliti. Keadaan cakap tak serupa bikin. Menyeru manusia supaya berakhlak mulia, jangan mengumpat, atau ada perasaan riak tapi dia sendiri gagal mengamalkannya atau menjadikannya sebagai sesuatu yg dia praktikkan dlm kehidupan.

Sama2 kita muhasabah dan perbaiki diri agar menjadi figura contoh dlm masyarakat yg di hormati dan di segani. Insya-Allah.

@@@

Monday, October 25, 2021

APA ITU BAROQAH?


Saya sering menggunakan frasa ini tika mengucapkan selamat hari lahir kpd kenalan, "smoga sihat walafiat dan usia penuh baroqah."

Apa erti baroqah itu sebenarnya?

***

BARAKAH BUKAN DIUKUR NIKMAT, TAPI SEMAKIN MENAMBAH TAAT

Saudaraku,

Kita pasti sangat menginginkan hidup barakah, bahagia baik di dunia maupun di syurga kelak. Karena kebahagiaan hidup di dunia saja hanyalah sebuah ilusi atau fana...

Barakah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi barakah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah SWT dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya...

Barakah itu, Albarakatu tuziidukum fi thaah (Berkah menambah taatmu kepada Allah)


Hidup yang barakah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barakah sebagaimana Nabi Ayub, sakitnya yang demikian parah menambah taatnya kepada Allah SWT. Barakah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair...

Tanah yang berkah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Mekkah punya keutamaan di hadapan Allah SWT tiada yang menandingi. Makanan barakah itu bukan yang lezat, komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah memakannya...

Ilmu yang barakah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, bergelar Guru Besar, tapi ilmu yang barakah ialah yang mampu menggerakkan dirinya dan masyarakat beramal dan berjuang untuk agama Allah SWT...

Penghasilan barakah juga bukan gaji yang besar dan bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rezeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut...

Benarkah kesehatan, harta, ilmu, jabatan, dan penghasilan yang kita miliki selama ini adalah bentuk karunia Allah SWT kepada kita? Ataukah, justru bentuk ujian menjadi hijab yang menghalangi kita meraih rahmat-Nya?

Saudaraku
Ada lima kriteria kenikmatan yang tak mendatangkan barakah.

Pertama, diperoleh di tengah kemaksiatan kepada Allah SWT. Dengan enggan menjalankan perintah-Nya dan lebih memilih berfoya-foya, kenikmatan yang diperoleh akan semakin menjerumuskan kita dalam kehinaan dan kebinasaan. Allah SWT berfirman,

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ

"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
(QS Al-Anaam: 44)

Kedua, nikmat menjadi tidak barakah bila diperoleh dari jalan haram. Harta didapat dari korupsi, jabatan diraih dengan cara curang atau culas. Apapun yang didapat dari jalan yang dilarang agama, maka pada hakikatnya tak mampu memberi manfaat, apalagi mendatangkan rahmat-Nya. Allah SWT berfirman,

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 188)

Ketiga, melalaikan urusan akhirat dan terlalu sibuk urusan dunia. Porsi kerja lebih padat dibandingkan ibadah, sehingga urusan akhirat terbengkalai...

Imam Al-Hasan Rahimahullah mengatakan, ”Janganlah kalian sibuk dengan urusan dunia, karena dunia itu sangatlah menyibukkan. Tidakkah seorang membukakan satu pintu kesibukan untuk dirinya, melainkan akan terbuka baginya sepuluh pintu kesibukan lainnya.”
(Hilyatul Aulia: 11/144)

Keempat, sifat tamak. Merasa khawatir dan gelisah jika hartanya berkurang dan selalu merasa kurang atas segala kenikmatan yang diperoleh. Di pikirannya hanya bagaimana menumpuk harta hingga lalai dan mendustakan ayat-ayat-Nya. Allah SWT berfirman,

    وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
(QS. Al-A'raf: 96)

Selama masih suka melanggar syariat, lalai beribadah, amat cinta dunia, dan enggan berinfak, maka selama itu pula tak akan ada keberkahan atas apa yang dimiliki. Sebaliknya, dengan menekankan sifat qanaah, mensyukuri segala pemberian-Nya, dan tidak kecewa dengan apa yang luput darinya, seseorang akan senantiasa merasa berada dalam naungan rahmat-Nya...

Kelima, menyenangi kesia-siaan dan kemaksiatan. Salah satu penyakit duniawi yang bisa menjauhkan kita dari keberkahan dan keridhaan Allah SWT adalah masih sukanya kita melakukan kesia-siaan dan kemaksiatan, padahal kita sudah tahu bahwa itu dosa dan Allah SWT sangat membencinya. Hal-hal tersebut sama sekali tak akan pernah memberikan keuntungan kepada kita, justru bisa menjauhkan kita dari surga dan cinta Allah SWT. Allah SWT berfirman,

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang dzalim."
(QS. Yunus: 106)

Semoga Allah SWT menguruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa semakin menambah taat kepada Allah SWT untuk meraih barakah ridha-Nya...

Author: Unknown

@@@


#SebarIlmuBermanfaat

Thursday, October 14, 2021

RADIO POWER


***

Saya bersetuju dgn komen sdra Ahmad Farami di atas. 

My quick google search shows there are about 64 radio channels currently in operation in Malaysia.

Sudah sampai masanya kita sama2 memikir dan cuba mengubah pola pemikiran dan trend masakini bagi re-engineer balik media terutamanya radio bagi memberi hasil pendidikan dan pelajaran yg lebih berguna supaya bisa  membentuk masyarakat yg baik dan positif, yg membenci gejala sosial, atau prilaku jenayah misalnya. 

Radio power wajar dijurus ke arah pembentukan masyarakat yg faham agama, cinta ilmu, dan tinggi sifat kasih sayang dan nilai kemanusiaannya. Disamping nilai hiburan yg ada padanya.

Kalau dilihat sinerio masakini, maka jelas radio power diguna utk genre hiburan semata, at the expense of pendidikan & pembentukan masyarakat & tamadun. So be it?

Tiada nilai ilmu atau pembentukan ummah madani yg tinggi nilai intelek yg mahu diterapkan. Seolah kita mahu ahli masyarakat kita ini kekal bodoh dan jahil agar senang dicucuk hidung. Begitukah yg kita mahu? 

Kepada kelompok Pemikir Pendidikan, rasanya topik & sinerio ini boleh di ketengahkan utk di bedah siasat, menuju kpd sebuah anjakan atau perubahan. But again, maybe not worth it. 

Terlalu byk airtime 24 jam sehari itu telah dibazirkan sekian lama, tidak diguna utk tujuan meningkatkan taraf hidup dan nilai diri masyarakat. What a waste, sudah berpuluh tahun begini.

***

Komen#1
"DJ with lawak bodoh, gelak2, genre hiburan je la..
What a waste of air time, big time. Intellectual very low. Junk input produce junk output."

Komen#2
"Byk nye ialah lawak bodo, bergurau kondem kwn2 sendiri, mengaibkan kwn2 satu konti live, mengilai tak tentu arah, pengisian mcm budak2, tkde topik ilmiah, rubbish n rubbish.. Inilah Quality yg dihidangkan hari2 utk wadah rakyat Malaysia.. What a joke!"

Komen#3
"Nanti ada org kata.. ala.. aku dgr radio nak relex2 jela dgr lagu.. dgr lawak bodoh skit.. gelak2 skit..info lain aku bole cari tempat lain."

Komen#4
"Sbb org awam kita kurang mencintai ilmu.  Semua nak senang dihadam.  Ahli akademik di Indonesia,  sering menulis isu2 semasa dgn dipadankan dgn teori dan falsafah di akhbar2 harian. Ramai khalayak yg suka membaca dlm akhbar2 tersebut.  Malah artikel2 begini bukan hanya ada di akhbar nasional spt kompas sahaja.  Tetapi juga dlm akhbar bersifat lokal.  Editor mrk pun matang menerima penulisan ahli akademik.  Yg penting buah fikiran mrk itu sampai kpd masyarakat.  Di Malaysia ni klu tulis yg berlawanan dgn arus perdana belum tentu keluar.  Atau dibakul sampahkan. Tulis mesti boleh menyenangkan pemerintah,  jgn menyinggung perasaan kaum tertentu dan berbagai lagi pantang larang yg tak masuk akal."

Komen#5
"The reciprocal juga betul. Ketidakupayaan sarjana kita mengolah ilmu dan idea baharu dalam bahasa dan wacana yang menyentuh jiwa masyarakat adalah satu krisis yang kita perlu beri perhatian. Ini juga simptom yang berpunca dati pemakaian scientism dan reductionism yang melampau yang diangkat oleh sistem kesarjanaan kita. Umpama saluran darah yang tersumbat akhirnya pesakit akan terus strok. Malaysia tunggu masa untuk total strok saja."

Komen#6
"Perubahan tak popular tidak menguntungkan."

Komen#7
"Banyak motif hiburan
Dj pulak ramai pelawak.
Based on intellectual levels of the targetted audience?"

***

Sebagai konklusi, kita lihat radio power setakat ini diguna utk menggali dan melubuk nilai komersil. Perkara luarbiasa yg sudah jadi biasa. Jadi apa yg dihidang ialah so call apa yg vast majority pendengar atau pengguna radio mahukan, katanya.

Namun bila kita duduk dan melihat pada perspektif yg lain, maka ada sesuatu kelopongan dan kurang upaya yg jelas. Radio tidak begitu menyumbang utk memperbaiki keadaan masyarakat yg rusak, pembangunan negara yg senget, bahkan tidak dijadikan modal utk mengajar dan belajar bahan2 intelek yg boleh mengembang potensi diri rakyat jelata. Apa yg disumbat menjadi halwa telinga ialah hiburan lagi dan lagi 24x7.

Justru mari kita sama2 bahaskan topik ini. Sambil2 kita sibuk bicara  nak rentas negeri. Wallahu'alam.

@@@

DILEMA ORANG PENCEN


Pabila pencen iaitu bersara drp kerja tetap selama ini, ada satu durasi transisi. Maklumlah dulu jadi ketua jabatan, jurutera kanan, atau pegawai tinggi. Tiba2 kini semua itu sudah jadi sejarah. Kira culture shock la jugak kan. Jadi bertanyalah dia kpd kawan2, aku nak buat apa ya?

Kena isi masa yg terluang ni. Badan pun kuat lagi. Jeng jeng... ada la kawan2 yg rekomen buat ni buat tu, try ni try tu. Hampir kesemuanya di luar bidang kemahirannya dlm tempoh bekerjaya selama ini. 

Kemudian setelah dipengaruhi baek punye dgn pelbagai fakta, maka dia pun mula terjebak. Niat asal utk take it easy & bykkan rehat time bersara ini mula pudar.

First ada sahabat rekomen utk join dia guna health product. Harga boleh tahan. So utk reduce kos why not rekomen kawan2 atau saudara mara try product ni. Kita bukan nak jual, tapi utk kegunaan saja. Jaga kesihatan. Thats how it goes.

Kemudian ada pulak yg ajak jadi konsultan takaful. Ada potential unlimited income, passive income, & financial freedom. Niat bantu ahli masyarakat sediakan payung sebelum hujan. Kerja  part-time je boss.

Sambil tu ada member ajak jadi konsultan unit amanah. Pelaburan yg sihat, selamat, with manageable risk. Semua ini perlukan your commitment utk attend training, sesi motivasi, cari potential customer, dsb.

Ada pula yg jadi agen hartanah & properti. Kiranya bidang sales la kan. Kalau sesiapa yg berjiwa sales, memang ngam. Probability utk close 2-3 kes sebulan tu memang ada. So kalau satu deal dapat komisyen rm2k. Kalau 3 kes dah masyuk rm6k, bisik hatinya kpd paru2 kat sebelah.

So thats how it goes. Banyak masa yg perlu diperuntukkan. Lite n ez life time bersara yg diimpikan time bekerjaya dulu mula semakin menyepi. 

Kalau dulu dia berpendapat duit saving & epf aku sudah cukup utk menampung kehidupan kami wargatua ini. Namun kini sgalanya sedikit demi sedikit mula kabur. Dia sudah mula terjebak. Dlm satu dimensi baru. Dilema orang pencen.

Sampai satu masa nanti, jika dia penat dan hasil yg didapat tidak seberapa. Mungkin tika itu fikirannya akan kembali rasional utk melihat dari perspektif yg berbeza. Good luck guys !!

Personally saya juga sudah ada pengalaman melalui fasa2 ini. Tentunya preference, keutamaan, keinginan, keperluan, & proriti masing2 kita berbeza-beza. Apapun buatlah apa pun yg dapat membahagiakan. Jazakallah.

#PutLifeInAProperPerpective
#ApaYangDiCariSebenarnya

Tuesday, October 12, 2021

ORANG TUA KITA


Jadi orang tua ni, kalau boleh nak take it easy, banyakkan rehat, atau berhajat buat atau miliki apa yg tertangguh selama ini.

Wajar elakkan terikat dgn sesuatu tanggungjawab atau tugasan yg berat atau membebankan. Maklumlah badan pun tak sekuat dulu, penyakit pun dah banyak. Sakit sana sakit sini. Mata udah kabur, gigi byk gugur, kulit semua kendur, minda pun slalu blur. Dah 34 tahun kerja kot, cari rezki utk keluarga.

Jadi anak2 pun kena la faham juga. Orang tua sudah byk berkorban menjaga dan membesarkan anak2.  Kini tika mereka sudah diusia senja, support la semampunya utk memudahkan hidup mereka pula. 

Ada anak2 yg menugaskan orang tua untuk menjaga cucu. Atas alasan atoq dan nenek volunteer nak jaga cucu tersayang. Kalau hantar kat nursery kena bayor rm450 sebulan. Kalau nenek jaga, bagi rm300 sebulan pun dah ok, katanya.

Lepas office hour tak bersungguh nak balik tengok anak pun. Lebih gemar bersenang2 dgn officemate atau singgah makan atau shopping sana sini. Maklumlah anak nenek jaga. Takde OT. Dgn memberi rm300 sebulan untuk mak dia jaga anak, rasa macam dah cukup banyak. Walhal underpaid. Dah la takde bagi duit lain sebagai contribution bulanan seorang anak kpd ibubapa.

Orang tua yg sepatutnya relax kini dibebankan jadi babysitter atau pengasuh cucu, jaga makan minum, basuh berak, tukar lampin lagi. Masya-Allah. Dah la berpuluh tahun penat bekerja, menjaga anak2, dan pelbagai lagi. Kini time rehat dah sepatutnya. Nampak tak sinerio ni di depan mata?

Time bersalin. Balik duduk rumah mak bapak tempoh berpantang. Sapa yg susah? Mak bapak la jugak.

Time dapat baby, dua-dua husband & wife kerja. So sapa nak jaga baby ni? Import mak dtg dok rumah sewa, jaga baby. Sapa yg kena? Mak bapak la jugak. Biasa berlaku tak? Kesian org tua tu terpenjara di sebalik grill besi.

Anyway, sebagai anak yg sudah mengecap kesenangan bekerjaya, jgn la lupa haq ibubapa yg sudah berkorban masa, tenaga, hartabenda, dan segalanya utk menjaga, membesar, dan mendidik kita sampai ke zaman U itu. Its not free.

Kenangkan segala susah payah, penat lelah, ujian, & kepayahan mereka itu. Pahatkan di memori. Jangan buat2 lupa bila sudah hidup berdikari, punya kerjaya, punya isteri, punya suami, punya anak. Segala perbuatan baik akn dibalas dgn kebaikan jua satu masa nanti.

Duit ni byk pun tak cukup, kos hidup tinggi, hutang keliling pinggang. Jgn lagi jadikan itu sebagai alasan. Put a side siap2 bhg ibubapa. Barulah gunakan income itu utk expenses atau savings yg lain.

Kembalikan haq mereka drp jumlah income bulanan anda, 10% misalnya. So kalau gaji rm3,000 peruntukkan minima rm300 utk ibubapa atau 5% iaitu rm150. Kembalikan haq org tua anda. Tak byk pun sikit. Cari berkat. Jgn dok pening, aku dah gaji besar pun, knapa masih tak cukup?

Supaya gaji berkat, hidup berkat. Yang penting tidak lupa bhg ibubapa. Make it a habit. Macam gosok gigi, kalau tak buat rasa mcm tak beres. Jangan la beri sekali sekala, jarang jarang, kadang kadang, atau time raya je.

Apa itu berkat? Berkat itu Allah redho. Gaji byk dpt lebih berbakti, dpt lebih menyimpan, dpt lebih bersedeqah, senang hati, baik hati. Gaji kecik pun cukup, tenang hati, mudah urusan.

Jadi kalau kerja gaji ribu2 dah bertahun tahun tapi masih rasa susah, selalu tak cukup, masih no saving, masih panas. Maka muhasabah diri. Mungkin anda kedekut dgn mak bapak, atau terlalu berkira. Atau haq mereka telah anda abaikan sudah sekian lama. Cuba kita sama2 renung & fikir. Wallahu'alam.

#JadiOrangTua
#SblomAndaTua

ISU PENDIDIKAN

Saya terbaca sebuah posting yg sangat baik yg berupa luahan rasa seorg guru yg dedikasi perihal sistem pendidikan di sekolah yg sudah acap k...