Saturday, October 31, 2020

FRENCH KISS

French telah menjadi berita dunia bila menunjukkan sikap sebenar mereka terhadap muslim dan agama Islam. French merupakan salah satu kuasa besar dunia, menjadi ahli tetap majlis keselamatan PBB. Merupakan bekas negara penjajah yg menakluki banyak negara di dunia. Rakyat mereka menutur bahasa French dan tak suka melayan bahasa2 lain termasuk bahasa inggeris. Bahasa French menjadi bahasa rasmi di 29 negara. 

French punyai pengaruh, budaya, dan ego mereka sendiri. Apa pun terdapat 10 juta drp 62 juta penduduk French adalah beragama Islam. Kebanyakan mereka berasal drp negara2 di utara afrika. Ramai pemain2 bola terkenal mereka adalah muslim. Islam telah diterima sebagai salah satu agama besar di French. 

Namun kejadian seorg cikgu yg menunjuk karikatur Nabi dgn niat menghina atas alasan freedom of speech telah menimbulkan kemarahan hingga seorg muridnya telah bertindak membunuhnya. Pihak polis pula berjaya menembak pemuda itu. 

Presiden French telah menyemarakkan api dgn mengiktiraf cikgu itu sebagai wira negara dan mengutuk pemuda itu dan menuduh Islam sebagai agama yg mengajar keganasan. Ini telah menimbulkan kemarahan di negara2 islam dan muslim seluruh dunia. Banyak tunjuk perasaan telah berlaku di banyak negara. Kempen boikot produk French telah di lancarkan. 

Saya paparkan di sini beberapa artikel berkenaan isu ini untuk lebih mudah kita memahami the big picture. 

*****

As usual, TDM is good in this and the message is well put across:

Dr Mahathir bin Mohamed

RESPECT OTHERS

1. A teacher in France had his throat slit by an 18-year-old Chechen boy. The killer was angered by the teacher showing a caricature of Prophet Muhammad. The teacher intended to demonstrate freedom of expression.

2. The killing is not an act that as a Muslim I would approve. But while I believe in the freedom of expression, I do not think it includes insulting other people. You cannot go up to a man and curse him simply because you believe in freedom of speech.

3. In Malaysia, where there are people of many different races and religions, we have avoided serious conflicts between races because we are conscious of the need to be sensitive to the sensitivities of others. If we are not, then this country would never be peaceful and stable.

4. We often copy the ways of the West. We dress like them, we adopt their political systems, even some of their strange practices. But we have our own values, different as between races and religions, which we need to sustain.

5. The trouble with new ideas is that the late comers tend to add new interpretations. These are not what the originators intended. Thus, freedom for women, meant the right to vote in elections. Today, we want to eliminate everything that is different between men and women.

6. Physically we are different. This limits our capacity to be equal. We have to accept these differences and the limitations that are placed on us. Our value systems is also a part of human rights.

7. Yes, sometimes some values seem to be inhuman. They cause some people to suffer. We need to reduce the sufferings.
But not by force, if the resistance is great.

8. The dress code of European women at one time was severely restrictive. Apart from the face no part of the body was exposed. But over the years, more and more parts of the body are exposed. Today a little string covers the most secret place, that’s all. In fact, many in the west are totally naked when on certain beaches.

9. The West accepts this as normal. But the West should not try to forcibly impose this on others. To do so is to deprive the freedom of these people.

10. Generally, the west no longer adhere to their own religion. They are Christians in name only. That is their right. But they must not show disrespect for the values of others, for the religion of others. It is a measure of the level of their civilisation to show this respect.

11. Macron is not showing that he is civilised. He is very primitive in blaming the religion of Islam and Muslims for the killing of the insulting school teacher. It is not in keeping with the teachings of Islam. But irrespective of the religion professed, angry people kill. The French in the course of their history has killed millions of people. Many were Muslims.

12. Muslims have a right to be angry and to kill millions of French people for the massacres of the past. But by and large the Muslims have not applied the “eye for an eye” law. Muslims don’t. The French shouldn’t. Instead the French should teach their people to respect other people’s feelings.

13. Since you have blamed all Muslims and the Muslims’ religion for what was done by one angry person, the Muslims have a right to punish the French. The boycott cannot compensate the wrongs committed by the French all these years.


*****

MISREPRESENTED CONTEXT
30 Oct 2020

1. I am indeed disgusted with attempts to misrepresent and take out of context what I wrote on my blog yesterday.

2. Those who did that highlighted only one part of paragraph 12 which read: “Muslims have a right to be angry and to kill millions of French people for the massacres of the past.”

3. They stopped there and implied that I am promoting the massacre of the French.

4. If they had read the posting in its entirety and especially the subsequent sentence which read: “But by and large the Muslims have not applied the “eye for an eye” law. Muslims don’t. The French shouldn’t. Instead the French should teach their people to respect other people’s feelings.

5. Because of the spin and out of context presentation by those that picked up my posting, reports were made against me and I am accused of promoting violence etc… on Facebook and Twitter.

6. FB and Twitter had then requested the administrators of my Facebook and Twitter accounts to remove the postings. Despite attempts to explain the context of the posting, they were removed.

7. There is nothing I can do with FB and Twitter’s decision to remove my posting. To my mind, since they are the purveyor of freedom of speech, they must at least allow me to explain and defend my position.

8. But that is what freedom of speech is to them. On the one hand, they defended those who chose to display offending caricatures of Prophet Muhammad S.A.W. and expect all Muslims to swallow it in the name of freedom of speech and expression. On the other they deleted deliberately that Muslim had never sought revenge for the injustice against them in the past.

9. Even my appeal that the French should explain the need to advise their people to be sensitive and respect the beliefs of other people is left out.

10. What is promoted by these reaction to my article is to stir French hatred for Muslims.


*****

Erdogan : MACRON SAKIT MENTAL (Gangguan Jiwa)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Macron membutuhkan Pemeriksaan mental atas sikapnya terhadap dunia Islam saat ini

"Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam ? Macron membutuhkan pemeriksaan pada mentalnya". kata Erdogan dalam pidatonya di kota Kayseri, Turki pada Sabtu, 24/10 yang lalu

Pemimpin Prancis tersebut saat ini sedang ramai dibicarakan karena mendeklarasikan perang terhadap "separatisme Islam", yang dia yakini telah mempengaruhi beberapa komunitas Muslim di Prancis

Sikap Macron ini dilatari oleh pemenggalan kepala seorang guru di Prancis yakni Samuel Paty, yang diduga dilakukan oleh seorang radikal islam sebagai pembalasan penggunaan kartun Nabi Muhammad SAW pada saat pembelajaran di kelas

Macron juga menyebut Islam sebagai agama bermasalah dan perlu dibendung sehingga banyak organisasi non-pemerintah dan puluhan masjid telah ditutup dalam dua minggu terakhir di Prancis

Macron juga berencana memperketat pengawasan aktivitas sekolah agama di Prancis, dan juga mengawasi pendanaan asing terhadap masjid-masjid yang masih dibuka di Prancis. Rencana disampaikan dalam upaya Macron mencegah terjadinya aksi terorisme yang mereka yakini bisa terjadi lagi kedepannya

Sumber ; Anadolu Ajansı, Republika, Kumparan, Medcom.Id.

*****
BOIKOT PRODUK PERANCHIS DEMI MARUAH RASULULLAH KEKASIH BELAHAN JIWA KITA.

Oleh: Dr Riduan Mohamad Nor.

" birruh,,biddam,,nafdika ya Rasulullah!!" Tempik anak-anak tahfiz an nur Setiu, walau panas terik mentari menyengat mereka namun himpunan anak-anak remaja penghafal al Quran ini tega. Maruah nabi adalah harga mati!, tiada yang mampu memisahkan kasih cinta ini terhadap ar Rasul yang mulia. Ustaz Idris Haji Ahmad, penceramah maulid Nabi SAW pagi itu telah melancarkan kempen memboikot produk Peranchis. Takbir bergema berulangkali dan menyemangati khalayak yang hadir.

Bendera Peranchis telah dibakar oleh Nik Mun'iem Nik Mohd Abduh, cucu almarhum Tuan Guru Nik Abdul Aziz, mereka juga memijak potret Emmanuel Macron sang pemimpin Peranchis yang biadap terhadap maruah ar Rasul yang mulia. Peranchis wajib memohon maaf kepada umat Islam dan wajib menghentikan intimidasi dan serangan halus kepada maruah nabi SAW.

Peranchis dan permusuhan terhadap umat Islam bukanlah subjek baru sebenarnya. Negara yang berdirinya menara Eifel yang sombong itu termasuk dalam koalisi salibiah yang menyerang Palestine. Atas nama agama,  perang Salib tak dapat dielakkan sehingga mengorbankan ribuan nyawa. Puak Salib menjajah tanah Palestin yang merupakan kiblat pertama umat Islam, sehinggalah dibebaskan oleh Salahuddin al Ayubi.

Peranchis antara negara Barat yang banyak menjarah tanahair umat Islam dibelahan benua Afrika dan Asia. Antara yang dijajah oleh negara sekutu Salib ini ialah Algeria, Tunisia, Syria, Lubnan, maghribi, Chad, juga Mesir selama tiga tahun dan lain-lain negara. Tidak sedikit penderitaan dihempap kepada umat Islam, di Algeria seramai sejuta jiwa umat Islam telah dibunuh. Perjuangan jihad umat Islam di Algeria telah dipimpin oleh Sheikh Abdul Kader Aljazair dan kezaliman negara penjajah terakam dalam sejarah airmata ummat.

Peranchis dalam bingkai sejarah kepada Islam juga pernah mahu menganjurkan teater untuk menghina Rasulullah. Setelah dihidu perancangan jahat ini oleh Sultan Abdul Hamid (ii), maka  baginda telah mengambil tindakan tegas. Duta Peranchis di Istanbul telah dipanggil mengadap dan diberikan amaran tegas. Khilafah Uthmaniah walaupun pada tahun 1909 dilihat sudah agak lemah namun Sultan Abdul Hamid akan mengistiharkan perang umat Islam terhadap Peranchis jika pementasan teater tersebut diteruskan.

Tindakan berani dan bermaruah Sultan Abdul Hamid berjaya menghentikan serangan Peranchis kepada maruah ar Rasul yang mulia. Kini episod kebiadapan Peranchis berulang kembali dan memicu kemarahan umat Islam . Pemimpin Turki, Erdogan telah menyeru dunia Islam membuka mata akan kebiadapan Peranchis ini, langkah memboikot adalah langkah yang praktikal.

Dunia gempar apabila tragedi  meletus, berakar daripada isu penghinaan kepada Rasulullah. Abdoullakh Anzorov, seorang remaja berusia 18 tahun, ditembak mati dengan 9 biji peluru oleh polis Perancis. Pihak keselamatan Peranchis juga bertindak secara barbarik apabila memasuki masjid dan mengasari jemaah masjid. Negara bekas penjajah ini, kini mempunyai 10 juta muslim, sebahagiannya adalah migran daripada negara-negara bekas tanah jajahan Peranchis.

Abdoullakh telah memenggal kepala gurunya Samuel Paty kerana telah menghina junjungan Nabi kita yang mulia. Gurunya telah menayangkan karikatur hinaan ke atas Rasulullah saw di dalam kelas dengan alasan hak kebebasan dan berekspresi. Itulah juga kefahaman sebahagian besar masyarakat Eropah yang liberal dan meninggalkan kehidupan beragama.

Abdoullakh seorang pemuda yang dikenali baik dan patuh pada agama. Keluarganya  berasal dari Chechnya Russia,  remaja ini juga tidak pernah mempunyai rekod jenayah atau rekod kesihatan mental. Umat Islam sewajarnya mengangkat kisah anak remaja ini yang sangat cintakan ar Rasul, sebagaimana kisah Zaid bin addasinah dan Khubaib Bin Adi dalam peristiwa tragedi ar Raji' di zaman Rasulullah SAW.

Gurunya Samuel Paty  yang menghina Rasulullah pula telah mendapat pengiktirafan dari Perdana Menteri, Emmanuel Macron yang " moron". Kontradik pula, Abdoullakh dilabelkan sebagai pengganas oleh pemimpin utama Peranchis itu. Apakah sikap dan tindakan yang mampu umat Islam lakukan terhadap Peranchis?

Sebagai membalas pengiktirafan yang dibuat oleh Perdana Menteri Peranchis, sangat wajar umat islam memboikot segala produk dari Peranchis. Elakkan membeli dan menggunakan produk buatan mereka, sehingga Peranchis mengubah sikap terhadap Umat Islam  dan memohon maaf atas keceluparan PM mereka, Macron. Sebarkan maklumat akan kempen ini demi maruah ar Rasul SAW. BOIKOT sehingga Peranchis akur dengan tuntutan umat Islam.

(Penulis ialah AJK PAS Pusat, Pengerusi LESTARI)

*****

Kronologi ringkas berkenaan kempen boikot Perancis yang sedang melanda Dunia Arab dan Turki.

1. Kes serangan ke atas pejabat Charlie Hebdo masuk untuk pendengaran kes di mahkamah.

2. Untuk mengenang ulangtahun serangan tersebut, Charlie Hebdo sekali lagi menaikkan karikatur yang menggambarkan Nabi (bukan karikatur biasa tetapi digambarkan seorang lelaki berbogel sambil tertonggeng menunjukkan punggungnya).

3. Gambar ini diletakkan pada kain rentang besar yang disangkut pada sebuah bangunan.

4. Ia menjadi punca kemarahan, kecaman dan kritkan umat Islam.

5. Presiden Macron mempertahankan tindakan itu atas dasar kebebasan bersuara.

6. Seorang guru yang juga aktivis hak kebebasan bersuara di sebuah bandar di Perancis telah menunjukkan karikatur tersebut di dalam kelasnya.

7. Ditanyakan siapa diantara murid beliau yang beragama Islam dan merasa terhina dengan karikatur tersebut. Jika ada yang merasa terhina, guru tersebut menyuruh mereka keluar kelas kerana tidak layak berada dalam kelasnya.

8. Ibubapa kepada murid-murid Muslim tersebut telah membuat laporan polis dan laporan kepada pihak sekolah tetapi tidak diendahkan.

9. 10 hari selepas berlaku kejadian dalam kelas itu, seorang remaja telah mengekori guru ini, menyembelih dan memenggal kepala beliau dan memuatnaik gambar tersebit di twitter

10. Remaja tersebut ditembak mati oleh pihak polis setelah dikatakan enggan menyerah diri dan cuba menyerang pihak polis.

11. Kematian guru tersebut telah diraikan Presiden Macron sebagai seorang wira negara dan telah menyelar tindakan ekstremis dan mengatakan Islam mempunyai masalah besar dalam ajarannya.

12. Tindakan Macron yang dilihat sebagai tidak membendung kedua-dua tindakan ekstrimis (karikatur dan penyembelihan) dan hanya mengutamakan kejadian penyembelihan itu sebagai sesuatu yang tidak adil.

13. Pengusaha-pengusaha pasaraya di Dunia Arab telah memulakan gerakan memboikot barangan Perancis dengan mengeluarkan produk mereka dari rak-rak kedai.

14. Presiden Turki, Erdogan telah menyelar Macron dengan mengatakan Macron mempunyai masalah kesihatan mental.

Jadinya ini sedikit sebanyak kronologi peristiwa bagi mereka yang tak ikuti sangat apa jadi di Perancis sebab agak 'absorbed' dengan apa yang berlaku dalam negara kita sendiri.

Yang menjadikan isu lebih hangat sebenarnya adalah tindakan Perancis yang kuat menyelar akhbar dan kerajaan lain yang memberikan respons negatif terhadap Macron dan kerajaan Perancis macam yang kita dapat lihat dalam surat ni.

Rata-ratanya bertanya - "Kalau kau fikir menyelar Nabi junjungan kami tu sebagai 'freedom of speech and expression', apakehenya kau melompat macam beruk bila orang selar Presiden kau dan kerajaan kau?"

Kredit : Fb Mohamed Jamalee


*****

Statement by the Finnish Foreign Minister:

I don't understand anything anymore: when we  make fun of black people we call it racism; and  when we mock Jews we call it anti-Semitism; and when we mock women we call it sexism; and when we mock Muslims we call it freedom of speech.

#Islamophobia

*****

THE INSULTS ON PROPHET MUHAMMAD PBUH:
WHO IS THE TRUE EXTREMIST?
 
Extremism is an excessive behaviour which exceeds the boundary of human nature. It is different from the behaviour of senseless animals because animals are also born with innate feelings such as maternal instincts between a mother and a child. 

All parties should contemplate the French President’s action to rationalise the dissemination of Prophet Muhammad PBUH’s caricatures by applying the concept of freedom. This had triggered a violent reaction from a Muslim youth of Chechen descent who had taken the lives of his teacher for showing a cartoon insulting Prophet Muhammad PBUH. Let us take the real teaching of Islam from the Quran as comparison.

Allah SWT had said:

﴿وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ  كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ١٠٨﴾

“Do not revile those whom they invoke other than Allah, lest they should revile Allah in transgression without having knowledge. This is how We have made the deeds of every community attractive in their sight. Then, to their Lord is their return, after which He shall tell them what they have been doing.” (Surah al-An’am: 108)

This is the ethics that Allah SWT had made compulsory upon the Muslims regarding their relationship with adherents of other religions. This is also applicable to idolators who commit the heaviest form of shirk in Islam. Even though Islam makes it obligatory to deliver the message of Islam to the non-Muslims, Islam also promotes the concept of no coercion in religion. Thus, the Muslims are encouraged to engage in a fruitful debate with the non-Muslims, instead of insulting their religions. 

For believers in Islam, their love for Prophet Muhammad PBUH exceeds their love for their own parents in order to honour the Prophet’s service in bringing goodness into this world and the hereafter. Nevertheless, Islam also requires its followers to treat their parents with kindness even if they do not embrace Islam.

Prophet Muhammad PBUH forbade the companions from insulting other companions when some of their non-Muslim fathers were killed in the Battle of Badr for attacking the Muslims. This is done out of respect for the feelings and innate nature contained inside every normal human being. 

If the French President is mentally sound, how would he feel if an insulting caricature of his father, his mother or himself is drawn or sketched?

He would absolutely be furious if such atrocities are committed in front of him. If he does not feel even a bit of anger at being treated as such, it indicates that he has exceeded the boundary of human nature.

But at the core of it all, he must embrace the true human rights that are different from the rights of other creatures. This includes the rights of animal to the extent it becomes the fighting cause for environmentalist groups in Western countries.

Granting someone the right for freedom does not mean giving them the freedom to steal, rob, and kill indiscriminately like a wild beast, nor does it mean being allowed to strip naked in public because the practice is rejected by every religion and human being who possesses true humanity.

The Quran makes it obligatory upon the Muslims to believe in the prophets and the messengers without discriminating against any one of them. If a Muslim does not believe in any of the prophet, then his testament of faith and belief is invalidated. Allah SWT had said:

﴿آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ  كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ  وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا  غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ٢٨٥﴾

“The Messenger believes, and so do the believers, in the guidance sent down upon him from his Lord: each of them believes in Allah, and in His angels, and in His Books, and in His Messengers. They say: “We make no distinction between any of His Messengers. We hear and obey. Our Lord! Grant us Your forgiveness; to You we are destined to return.” (Surah al-Baqarah: 285)

Thus, the act of insulting any of the prophets and messengers of Allah is not only prohibited, but can also invalidate the religion (Islam) of those who commit it. In fact, it is considered a serious criminal offence, referred to as apostasy. Likewise, this act is also prohibited against Prophet Muhammad PBUH who are considered the noblest among the Muslims. 

The Muslims are required to persevere in facing the enemy and are prohibited to go overboard by only focusing on one extreme individual. It should be known that most Christians, Europeans and French do not condone such behaviour. 

The French President’s statement exposes his hostility against Islam and its followers. This is actually a grave error that there is no justification that can be produced in his defence even if his sole aim is to obtain votes in the election. 

We should not only be holding the teenager liable for his extreme action when he took the lives of the teacher who displayed the caricature insulting Prophet Muhammad PBUH because the French President and the caricaturist’s action of insulting the Prophet PBUH had clearly crossed the line to the extent of inciting extreme provocation.

This recent turn of event is not able to contain the wrath of the Muslims as well as the non-Muslims who are rational and aware of its consequences unless the French government and its people interfere by punishing them in order to save them from bigger harm and consequences.

Allah SWT had reminded the believers and the virtuous in the Quran:

﴿فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ  وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ١٩٤﴾
 
“The sacred month for the sacred month; sanctities should be respected alike (by all concerned). Thus, if someone has attacked you, attack him just as he attacked you, and fear Allah and remain conscious that Allah is with those who guard against violating the bounds set by Him.” (Surah al-Baqarah: 194)

Therefore, we call on every Muslim and Malaysian who are concerned to boycott French goods as a sign of solidarity against provocations made against the sanctity of Islam and the peaceful coexistence of multireligious society.

ABDUL HADI AWANG
PAS President

Date: 30th October 2020 / 13 Rabi’ul Awwal 1442

*****

Presiden Prancis Emmanuel Macron membayar uang senilai 10 Juta Euro dan membebaskan 200 tahanan untuk ditukar dengan seorang Missionaris Prancis (Shopie Petronin) yang ditahan di Mali. Lalu dia menyambut kedatangan Shopie di bandara. Tapi yang terjadi adalah...   

Shopie Pètronin yang 25 tahun menjadi Missionaris di Mali dan ditahan oleh kelompok Islam itu ternyata telah mendapat Hidayah Allah dan memeluk agama Islam serta mengubah namanya menjadi Maryam. Dan itu pun baru di diketahui di bandara setelah disambut sedemikian hormatnya oleh Macron yang telah "berkorban" banyak demi kebebasannya. 

Presiden Prancis ini sering terang-terangan menampakkan kebenciannya terhadap Islam dan baru-baru ini dia mengatakan bahwa Islam adalah agama bencana dan pembawa krisis. Melalui Maryam, Allah SWT permalukan dirinya di hadapan rakyatnya. Alhamdulillah.

Ini adalah PESAN dari Ny.  MARYAM PETRONIN, wanita Kulit putih Perancis yang MASUK Islam,  kepada Presiden Prancis MACRON

Tuan Macron

Damai bagi mereka yang mengikuti petunjuk dan, sebagai berikut ... Saya menerima bahwa Anda heran bagaimana Sophie Petronin, seorang wanita Perancis ras kulit putih murni, Kristen Katolik, telah masuk Islam setelah 75 tahun menjadi Kristen dan  selama 4 tahun penahanan di antara umat Islam!

Izinkan saya menyederhanakan segalanya untuk Anda, Tuan Macron ...

Ya, saya adalah seorang tawanan Muslim ... tetapi mereka tidak pernah menyentuh saya dengan buruk dan perlakuan mereka terhadap saya adalah penghargaan dan penghormatan.  Mereka biasa menawari saya makanan dan minuman dan mempengaruhi saya pada diri mereka sendiri meskipun sumber daya langka .. dan mereka menghormati privasi saya.  Tidak ada yang pernah melecehkan saya secara verbal atau fisik, dan mereka tidak menghina agama saya, Yesus atau Perawan Damai atas mereka berdua seperti yang Anda lakukan dengan Nabi Muhammad, saw.
Mereka tidak memaksakan Islam pada saya, tetapi saya melihat dalam akhlak mereka orang-orang yang menyucikan diri dengan air dan berdoa kepada Tuhan shalat lima waktu dan puasa bulan Ramadhan

  Tuan Macron ...

Orang Muslim di Mali memang miskin, ya, dan negara mereka miskin.  Tidak ada Menara Eiffel dan mereka tidak tahu parfum Prancis kita, tetapi mereka adalah yang paling bersih dari kita dan hati yang paling murni.
Ya, mereka tidak memiliki mobil mewah dan tidak menghuni menara-menara tinggi, tetapi perhatian mereka di atas awan dan iman mereka lebih teguh dari pada pegunungan.

  Tuan Macron ...

Pernahkah Anda mendengar pembacaan Al-Qur'an dalam hidup Anda saat mereka membaca Al-Qur'an dalam doa mereka saat fajar dan malam?
Betapa indahnya bacaan bahkan jika Anda tidak mengerti apa yang mereka lantunkan, dan tubuh Anda gemetar dan tubuh Anda gemetar saat Anda mendengarkan mereka melantunkan firman Tuhan, karena mereka menghafalnya dengan hati.  Kemudian Anda menyadari dalam pikiran bawah sadar Anda bahwa ini bukanlah ucapan manusia melainkan melodi surgawi yang turun dari langit dan Anda memiliki keinginan kuat untuk mengetahui arti dari apa yang Mereka nyanyikan saat fajar dan di malam hari dari himne surgawi!
 
 Tuan Macron ...

Sudahkah Anda membuat satu sujud dalam hidup Anda untuk Tuhan dan membuat dahi Anda menyentuh tanah dan berbisik kepada Tuhan Anda tentang kekhawatiran Anda dan berterima kasih kepada-Nya atas berkat-Nya seperti yang mereka lakukan?  Pernahkah Anda merasakan kedekatan Tuhan dengan Anda dan kedekatan Anda dengan-Nya?

 Tuan Macron ...

Wanita mereka hitam seperti arang, tapi hati mereka putih seperti susu.  Mereka memakai pakaian sederhana, tetapi di mata laki-laki mereka adalah yang paling cantik, mereka tidak bergaul dengan laki-laki asing, mereka tidak mengganggu mereka, dan salah satu dari mereka tidak memasukkan seorang laki-laki ke dalam rumahnya tanpa kehadiran suaminya.  .  Mereka tidak minum alkohol, tidak bermain judi, dan tidak berzina!

  Tuan Macron ...

Kaum Muslim di sana percaya pada semua nabi, bahkan Nabi Tuhan Yesus yang mereka cintai lebih dari kita.
Dan ibunya, Mary, yang saya namai menurut namanya karena cinta dan penghormatan mereka yang besar terhadapnya dan posisinya.

  Tuan Macron ...

Anda mungkin bertanya kepada saya: Bagaimana mereka mencintai Kristus lebih dari kita?
Saya menjawab Anda: Ya, mereka mencintai Tuhan Kristus lebih dari kami karena negara kami menumpahkan darah orang yang tidak bersalah dalam nama Kristus, negara mereka menjadi sunyi dan kekayaan mereka dijarah, jadi kami menikmati barang-barang dari negara-negara Muslim dan kami  mengekstraksi upeti dari penguasanya dengan berbagai cara dan kami memaksakan proyek komersial dan konsumen yang tidak berkembang pada mereka dan menyebarkan hasutan di antara mereka dan kemudian menjual senjata untuk membunuh satu sama lain, tetapi kami tetap Kami menganggap mereka teroris ketika mereka menyadari bahwa kami  adalah terorisnya, bukan mereka!
Tetapi mereka memperlakukan saya dan sandera lainnya dengan moral Kristus yang kami pelajari di gereja-gereja tetapi kami tidak menerapkannya pada kenyataannya.

  Tuan Macron ...

Kesimpulannya ... Saya tidak ingin mendeklarasikan Islam saya di Mali sehingga saya tidak akan dikatakan telah masuk Islam di bawah pedang, dan saya memutuskan untuk mendeklarasikan Islam saya saat saya bebas di tanah Prancis untuk menyampaikan  pesan Islam kepada jutaan orang Prancis dan Eropa dengan bagian-bagian Kristen dan ateisnya secara keseluruhan!

 Tuan Macron ...

Ini adalah agama Islam yang kalian perangi siang dan malam, ini telah menggerakkan hati saya dan memenuhi pikiran saya ...

Saya tidak lagi melihat Prancis dengan keindahan glamornya
Mali yang paling indah dari yang miskin, sederhana
Saya bahkan memutuskan untuk kembali lagi. Tapi setelah mengajak keluarga dan orang yang saya cintai masuk Islam.
Karena saya ingin mereka merasakan manisnya apa yang telah saya rasakan dari penyembahan kepada satu-satunya Tuhan, yang untuknya tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang, dan saya ingin mereka kebaikan dunia ini dan  akhirat.

 Saya juga mengundang Anda untuk masuk Islam dan mengulang akun Anda dengan agama besar ini, yang merupakan pesan dari semua nabi dan rasul dari zaman Adam, melewati Yesus Kristus, dan diakhiri dengan tuan dari Anam  Muhammad saw.  atas dia.
  Dan damai sejahtera bagi mereka yang mengikuti petunjuk ...

  {Maryam Petronin}

@@@


2 comments:

minyakgaz.blogspot.com said...

Assalamu'alaikum S.O.T
nice to see you still blogging..
Good and nice topic you have here...
I do miss blogosphere and my blogging friend...
I may make a comeback if recent development is of any indicator..
Hahaha you may not believe this..
They came to know my in depth fascination/reading on integrated farming and asked me to come to their rumah Sinar kasih in section 16 pj.. I thought somebody is going to talk about how they are going to treat drug-addicts with methadone ..
After several short briefing on the UMCas new house ( previous in Gombak) they ask me to talk about integrated farming.. stunned by the request I asked what they had been doing.. and why are they doing farming.. it seems that they want to find some vocation for cured drug addicts.
I talked about Black soldier fly larvae as food for fish and poultry.. Fish poo as nutrient for plants.. plant medium as filter for water - AQUAPONICs..
They seemed impressed enough and talk about water source just outside the house..
I talked about Ram Pump (using potential energy) that can be utilised to carry that water to their house reservoir without using electricity.
Then I talked about Bell pump that also run sans electricity to successfully move water in the aquaponics...
then VOILA, a few prof and engineers in the group want me to lead this pilot farming project, to write working paper, to ask for grant etc and I was told the ultimate price is that I will get to be involved in farming the 100 acres (in UM’s coffer) located somewhere in Jelebu. Coincidence perhaps?

School Of Tots said...

Waálaikumussalam Tn. Sorry for the late response. As I forgot to check all the administered comments for approval to be published, for quite a while. SOT never had many comments anyway. Only that I put on administered mode because of so many spams messages. So you are into those integrated farming now & quite serious about it. Be invited to such talks is a big recognition. When you put your mind into it, you shall get what you want. Bravo !!

About blogging, ya I kind of miss that to. Its peak during 2005-2015 era, and slowly replace by FB and others. I still feel blog posting is quite permanent for vast audience even globally. So now and then I try to do some blogging in all my blogs on whatever subject that come in mind. TQ sir for dropping by. And all d best. Jazakallah.

ISU PENDIDIKAN

Saya terbaca sebuah posting yg sangat baik yg berupa luahan rasa seorg guru yg dedikasi perihal sistem pendidikan di sekolah yg sudah acap k...